Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun, Dunia Berduka

Sri Paus Fransiskus saat melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Antara Foto
 Sri Paus Fransiskus saat melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Antara Foto

Kabar duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin pertama Gereja Katolik yang berasal dari Amerika Latin, telah menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin pagi (21/4/2025). Kepergiannya menutup babak kepemimpinan selama 12 tahun yang penuh dengan terobosan sekaligus kontroversi.

Sri Paus yang telah berusia 88 tahun sebelumnya sempat dirawat karena pneumonia berat awal tahun ini. Namun kematiannya tetap mengejutkan, mengingat sehari sebelumnya Sri Paus masih terlihat ceria menyapa umat Katolik di Lapangan Santo Petrus menggunakan mobil kepausan terbuka dalam perayaan Paskah.

"Dengan hati yang berat, saya umumkan wafatnya Bapa Suci Fransiskus," ujar Kardinal Kevin Farrell dengan suara bergetar melalui siaran langsung televisi Vatikan. "Pada pukul 07.35 waktu setempat, Uskup Roma ini telah kembali ke pangkuan Bapa di Surga."

Jenazah Paus akan disemayamkan dalam peti kayu pada malam harinya dalam upacara tertutup. Rangkaian prosesi pemakaman resmi akan menyusul pada tanggal yang masih ditentukan. Kabar duka ini juga memaksa Vatikan menunda kanonisasi Carlo Acutis yang rencananya digelar 27 April mendatang.

Padahal sehari sebelumnya, Paus Fransiskus baru saja muncul di balkon Basilika Santo Petrus setelah absen lama akibat rawat inap 38 hari. Melalui ajudannya, Paus kembali menyerukan perdamaian di Gaza.

Padahal dokter telah meminta Paus beristirahat total selama dua bulan setelah keluar dari rumah sakit. Namun karakter pekerja kerasnya membuatnya tetap menerima kunjungan Raja Charles III dan Wakil Presiden AS JD Vance pekan lalu.

Paus Fransiskus, pada saat mengunjungi Indonesia pada tahun 2024 lalu, sempat memuji Indonesia sebagai negara dengan keragaman yang sangat besar dan mengapresiasi bagaimana bangsa Indonesia berhasil menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis di tengah perbedaan.

Terpilih tahun 2013 sebagai Paus pertama dari Benua Amerika, Jorge Mario Bergoglio (nama lahir Paus Fransiskus) langsung membuat gebrakan. Sri Paus menolak tinggal di apartemen mewah kepausan, memilih hidup sederhana di asrama bersama para pastor.

Selama memimpin, Paus Fransiskus gencar melakukan reformasi:

  • Mendorong transparansi keuangan Vatikan
  • Mengangkat lebih banyak perempuan di posisi strategis
  • Menyederhanakan berbagai protokol kepausan

Namun kebijakan progresifnya menuai kritik dari kalangan konservatif. Sementara kelompok reformis justru menilai langkahnya belum cukup radikal.

Di luar kontroversi, Paus Fransiskus meninggalkan warisan penting:

  • Komitmen pada kaum marginal dan pengungsi
  • Dialog antaragama yang intensif
  • Gaya kepemimpinan yang merakyat

Pemakaman resmi diperkirakan akan dihadiri para pemimpin dunia dalam beberapa hari mendatang. Vatikan menyatakan akan segera mengumumkan jadwal konkret upacara pemakaman.

Professional content writer, copywriter, and owner of TokoKata. Passionate blogger and SEO enthusiast. Practicing my bachelor's degree in accounting at the Indonesian Stock Exchange.