Harga Sawit Tinggi, DSNG Cuan Rp 368 Miliar di Q1 2025: Melesat 62,8%!
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berhasil menorehkan laba bersih senilai Rp 368,15 miliar pada Q1 2025, naik 62,8% dari Rp 226,06 miliar di Q1 2024.
Peningkatan laba yang luar biasa tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan DSNG yang juga naik 20% year-on-year, dengan total pendapatan sebesar Rp 2,7 triliun.
Segmen bisnis kelapa sawit masih menjadi kontributor utama pendapatan DSNG sebesar 88%.
Menurut siaran pers DNSG (29/04/2025), sepanjang kuartal I 2025, harga jual rata-rata (ASP) produk kelapa sawit mengalami peningkatan.
ASP Crude Palm Oil (CPO) naik 27%, menjadi Rp14.909/kg, ASP Palm Kernel Oil (PKO) naik 108% menjadi Rp27.349/kg, dan ASP Palm Kernel (PK) juga naik 101% menjadi Rp10.814/kg.
Baca juga: Pertamina Geothermal (IDX:PGEO) Cetak Laba Bersih USD 31,37 Juta di Q1 2025: Performa Turun 34%!
Menurut Andrianto Oetomo, Direktur Utama DSNG, kondisi cuaca kering pada Q1 2024 yang lalu, baik di wilayah Kalimantan Timur yang merupakan wilayah operasional terbesar maupun di wilayah Indonesia lainnya, berimbas pada penurunan produksi Tandan Buah Segar (TBS).
Akibatnya, pasokan CPO, PKO, dan PK juga menurun dan berdampak pada kenaikan harga jual produk kelapa sawit. Selain itu, biaya produksi yang juga terkontrol dengan baik berdampak positif terhadap profitabilitas.
Dari sisi operasional, produksi CPO mengalami penurunan sebesar 8% year-on-year, dari 149,5 ribu ton di Q1 2024 menjadi 137,6 ribu ton di Q1 2025.
Hal tersebut disebabkan oleh turunnya pasokan TBS di Q1 2025 yang hanya mencapai 479 ribu ton, turun hingga 8,7% year-on-year dari 525 ribu ton di Q1 2024.
Penurunan volume TBS ini turut berdampak pada berkurangnya produksi PK dan PKO, masing-masing sebesar -8,1% dan -17,2% year-on-year.
Penurunan TBS dan produk kelapa sawit tersebut terutama disebabkan oleh kurangnya curah hujan dalam 10–12 bulan sebelumnya.
Selain itu, DSNG telah melakukan replanting lebih dari 3.000 hektar pohon kelapa sawit hingga kuartal I 2025, yang juga berkontribusi terhadap berkurangnya produksi TBS.
Baca juga: Bioskop XXI (IDX:CNMA) Rugi Rp 69,4 Miliar di Kuartal I 2025, Jumlah Penonton Lesu!
Sementara segmen produk kayu mencatatkan kinerja positif pada Q1 2025.
Pendapatan dari produk panel meningkat 6,3% year-on-year menjadi Rp 171,7 miliar, dan produk engineered flooring tumbuh 13,5% year-on-year menjadi Rp 76,3 miliar.
Pertumbuhan ini, selain ditopang oleh peningkatan volume penjualan panel sebanyak 4,2% dan engineered flooring sebesar 2,8%, juga didukung oleh kenaikan ASP produk engineered flooring sebesar 10,9% menjadi USD 32,07 per meter kubik.
Dari segmen Renewable Energy, DSNG sudah melakukan ekspor perdana sebesar 10,5 ribu ton wood pellet ke Jepang, dalam upaya penerapan ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah padat.
Fasilitas produksi wood pellet saat ini masih dalam tahap finalisasi dan diharapkan dapat beroperasi dengan kapasitas penuh pada akhir tahun 2025.
Sementara ekspor cangkang kelapa sawit di Q1 2025 ini turun cukup signifikan karena adanya pergeseran pengiriman ekspor di kuartal pertama ke kuartal selanjutnya seiring dinamika kebutuhan cangkang pada instalasi pembangkit Listrik di Jepang.
Secara umum, total aset DSNG meningkat sebesar 1,3% year-on-year menjadi Rp 17,6 triliun dibandingkan Rp17,4 triliun pada Q1 2024.
Liabilitas mengalami penurunan sekitar 2% year-on-year, seiring dengan penurunan utang dan ekuitas menguat menjadi Rp 10,3 triliun atau naik 3,7% year-on-year.
Sejak libur lebaran usai pada 8 April lalu hingga sesi penutupan perdagangan BEI hari Senin 28 April 2025, harga saham DSNG telah mengalami kenaikan 12,77% dan diperdagangkan di level Rp 795 per lembar.
Baca juga: Produsen Lantai Keramik UNO (IDX:ARNA) Untung Rp 105 Miliar di Kuartal I 2025: Bertahan!
Gabung dalam percakapan