Bank Syariah Indonesia (IDX:BRIS) Akan Tebar Dividen Rp 18,55 per Lembar Saham!
BSI sepakat untuk membagikan dividen sebesar 18,55 per lembar di tahun 2024. (Foto: Bank Syariah Indonesia) |
Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sepakat membagikan dividen tunai sebesar Rp 18,55 per lembar saham, atau total senilai Rp 855,56 miliar, untuk tahun 2024!
Besarnya dividen tersebut setara dengan 15% total laba bersih FY2023 yang nilainya mencapai Rp 5,70 triliun.
Kemudian, 20% laba bersih FY2023 atau sebesar Rp 1,14 triliun disisihkan sebagai cadangan wajib. Sisanya, 65% atau sebesar Rp 3,71 triliun digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Keputusan pembagian dividen ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang telah diselenggarakan pada hari Jumat, 17 Mei 2024 di Menara Danareksa, Jakarta Pusat.
Pembayaran dividen akan dilakukan pada tanggal 20 Juni 2024! Simak jadwal cum date-nya!
Mengacu pada sesi perdagangan hari Jumat 17 Mei 2024, harga saham BRIS ditutup di level Rp 2.520 per lembar. Maka, indikasi dividen yield BRIS untuk tahun 2024 mencapai 0,74%.
Secara year-to-date hingga pertengahan bulan Mei, harga saham BRIS telah mengalami kenaikan lebih dari +40%.
Kebijakan dividen payout ratio yang kecil ini telah sesuai dengan strategi manajemen BRIS yang fokus terhadap pertumbuhan perseroan.
Baca juga: Simak Jadwal Pembayaran Dividen ANTM 2024: Payout Ratio 100%, Setara Rp 128,07 per Saham!
Tangkapan layar RUPST BRIS 2024. |
Selama tahun 2023, BRIS berhasil mencetak kinerja yang sangat memuaskan dan membukukan laba bersih sebesar Rp 5,70 triliun, naik 33,88% dari tahun sebelumnya. Akibatnya, Earning per Share (EPS) BRIS tahun 2023 adalah sebesar Rp 123,65 per lembar.
Dividen yang dibagikan oleh BRIS pada tahun 2024 naik jika dibandingkan dengan tahun 2023.
Di tahun lalu, bank syariah terbesar di Indonesia ini hanya membagikan dividen sebesar Rp 9,24 dengan payout ratio sebesar 10% dari laba bersih FY2022.
Fast Growth BRIS Lanjut di Tahun 2024
Bank Syariah Indonesia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,71 triliun pada Q1 2024, naik dua digit sebesar +17,07% yoy dibandingkan dengan Q1 2022 sebesar Rp 1,46 triliun.
Perolehan laba bersih ini setara dengan 25,57% estimasi analis laba bersih FY2024 sebesar Rp 6,7 triliun. Laba bersih tersebut juga setara dengan 26,15% target laba bersih berdasarkan guidance management BRIS untuk FY2024 sebesar Rp 6,6 triliun.
Dengan demikian, performa Q1 2024 BRIS telah sesuai dengan ekspektasi investor dan cenderung outperforming.
Pertumbuhan BRIS yang mencapai dua digit ini ditopang oleh kualitas pembiayaan yang semakin membaik dan naiknya dana pihak ketiga (DPK) yang mendorong naiknya pembiayaan yang disalurkan.
Dari sisi fungsi intermediasi, pembiayaan BRIS naik +15,92% yoy menjadi Rp 246,54 triliun.
Alhasil, aset Q1 2024 terkerek naik +14,25% yoy menjadi Rp 357,90 triliun (Q1 2023: Rp 313,25 triliun).
DPK BRIS juga terpantau tumbuh pesat, naik hingga +10,43% mencapai Rp 297,34 triliun yang didominasi oleh dana murah yang mencapai Rp180,96 triliun dan rasio CASA sebesar 60,86%.
Realisasi pertumbuhan pembiayaan dan DPK tersebut sesuai dengan financial guidelines untuk FY2024, masing-masing sebesar 15% dan 10%.
Kualitas pembiayaan yang disalurkan oleh BRIS juga terpantau makin membaik. NPL gross pada Q1 2024 tercatat berada di level 2,01%, turun signifikan dari Q1 2023 yang mencapai 2,36%.
Baca juga: Telkom Indonesia (IDX:TLKM) Bagi Dividen Rp 178,5 per Lembar Sahamnya: Ini Tanggal Pembayarannya!
Gabung dalam percakapan