Pertamina Geothermal (IDX:PGEO) Bakal Bagi Dividen USD 128,4 Juta: Setara Rp 47,8 per Lembar Saham!
RUPST PGEO pada hari Selasa, 28 Mei 2024 di Jakarta. |
PT Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) sepakat untuk membagikan dividen tunai sebesar USD 128,4 juta atau 78,5% dari total laba bersih perseroan FY2023.
Jika dirupiahkan, maka pada tahun 2024 ini PGEO akan membagikan dividen sekitar Rp 47,8 per lembar saham. Nilai tukar kurs yang digunakan mengacu pada JISDOR Bank Indonesia tanggal 31 Desember 2023, sebesar Rp 15.439 per dolar AS.
Cum date untuk pasar reguler dan negosiasi jatuh pada tanggal 5 Juni 2024 dan ex date pada tanggal 6 Juni 2024.
Kemudian, dividen PGEO akan dibayarkan pada tanggal 28 Juni 2024.
Jadwal pembayaran dividen PGEO 2024. |
Kemudian, sisanya, yaitu sebesar 21,5% laba bersih FY2023, senilai USD 35,17 juta ditetapkan sebagai cadangan wajib. Perseroan tidak mengalokasikan sisa laba bersih FY2023 untuk cadangan lainnya.
Keputusan pembagian dividen tersebut telah ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada hari Selasa, 28 Mei 2024 di Jakarta.
Indikasi dividen yield PGEO mencapai 3,79%, mengacu pada harga penutupan perdagangan hari Selasa (28/05/2024) di level Rp 1.260 per lembar.
Berdasarkan pada harga penutupan di atas, PGEO memiliki PER (TTM) 20.29x dan PER (Forward) 21.00x. Price to book value PGEO terpantau berada di level 1.63. Jika dibandingkan dengan emiten green energy lainnya, sekilas PGEO tampak cukup premium namun cenderung lebih memiliki valuasi yang lebih murah jika dibandingkan dengan direct kompetitornya seperti BREN yang juga bergerak di bidang geothermal.
Selama tahun 2023, PGEO berhasil mencetak kinerja cemerlang, laba bersih melesat, naik +28,47% yoy, mencapai US$ 163,59 juta atau setara dengan Rp 2,52 triliun.
PGEO memiliki pembangkit listrik ramah lingkungan yang memanfaatkan energi panas bumi. Unit pembangkit listrik PGEO (operasi sendiri) tersebar di wilayah kerja Kamojang, Lahendong, Ulubelu, Lumut Balai, dan Karah.
Baca juga: Alfamidi (IDX:MIDI) Tebar Dividen Rp 4,65 per Saham! Simak Jadwal Pembayarannya!
Wilayah kerja PGEO. |
PGEO dalam proses menambah unit pembangkit baru, tepatnya Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas 55 MW. Unit ini rencananya akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024 dan menambah total kapasitas pembangkit listrik PGEO menjadi 727 MW. Selain itu PGEO juga berencana melakukan efisiensi unit pembangkit yang sudah ada dengan teknologi co-generation.
Sejak IPO pada 24 Februari 2023 lalu di harga Rp 875 per lembar, harga saham PGEO telah naik sebesar +44%. Selain itu, saham PGEO sempat ditutup di harga tertingginya, yaitu di level Rp 1.605 per lembar, pada sesi perdagangan 25 September 2023.
Perlu diketahui bahwa pada kuartal I 2024, PGEO membukukan laba bersih US$47,51 juta atau tumbuh +1,16% yoy. Pendapatan PGEO juga tumbuh +0,69% yoy menjadi US$103,32 juta. Jika dirupiahkan pertumbuhan PGEO akan terlihat lebih signifikan karena adanya keuntungan dari nilai tukar.
Baca juga: Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan BI-Rate 6.25%
Gabung dalam percakapan