Jadwal Pembagian Dividen Bukit Asam (IDX:PTBA): Indikasi Yield Jumbo 13,6% Setara Rp 397,7 per Lembar!
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan bagikan dividen sebesar Rp 397,71 per lembar saham di tahun 2024 ini. Dividen yang akan dibagikan totalnya adalah Rp 4,6 triliun atau setara dengan 75% laba bersih FY2023!
Keputusan pembagian dividen tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 8 Mei 2024 lalu di Flores Ballroom, Hotel Borobudur, Jakarta.
Sebagai salah satu BUMN produsen batu bara yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), PTBA memang dikenal rutin membagikan dividen jumbo. Harga batu bara yang sempat booming di tahun 2022 membuat emiten ini semakin populer.
Berdasarkan pada harga penutupan 8 Mei 2024 di level Rp 2.930 per lembar, indikasi dividen yield PTBA mencapai 13,6%!
Jadwal cum dan ex dividen PTBA di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 20 Mei dan 21 Mei 2024, sedangkan cum dan ex dividen di pasar tunai pada 22 Mei dan 27 Mei 2024.
Selanjutnya daftar pemegang saham (DPS) yang berhak pada 22 Mei 2024. Pembayaran tunai dividen PTBA tunai jatuh pada 7 Juni 2024.
Baca juga: Payout Ratio 100%! ANTM Bakal Bagi Dividen Rp 128 per Lembar Sahamnya!
Jadwal pembagian dividen PTBA 2024. |
Perlu diketahui bahwa besarnya dividen yang dibagikan di tahun 2024 ini berdasarkan laba bersih yang didapatkan pada tahun sebelumnya. Selama tahun 2023, PTBA berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 6,11 triliun dengan EPS Rp 529,99 per lembar sahamnya.
Baca juga: Laba Bersih Jasa Armada Indonesia (IDX:IPCM) Q1 2024 Capai Rp 38,52 Miliar: Tenggelam -18,31% YoY!
Hati-hati Dengan Dividen Trap!
Dividen trap dapat diartikan sebagai potensi penurunan harga saham usai hari cum date atau hari terakhir pembelian saham untuk mendapatkan dividen.
Hal ini tentu harus diwaspadai oleh investor PTBA yang ingin mendapatkan dividen jumbo. Fenomena ini bisa membuat Anda terperangkap dan tak bisa menjual sahamnya kembali!
Dividen tunai dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan. Agar bisa masuk dalam Daftar Pemegang Saham dan berhak menerima dividen, investor harus memegang saham hingga periode cum-date berakhir.
Dividen hunter kadang akan membeli saham pada hari cum date dan menjualnya pada hari ex date dengan harapan mendapatkan dividen dan capital gain.
Hal tersebut akan membuat permintaan atau demand saham pada hari cum date meningkat drastis, dengan banyaknya investor yang menginginkan dividen yield jumbo. Harga sahamnya pun terkatrol naik. Namun, pada hari ex date, banyak investor yang langsung melepas sahamnya, menyebabkan harganya langsung terjun drastis karena over supply.
Investor kadang terperangkap, dividen yang diterima tidak bisa menutupi loss, baik realized maupun unrealized, akibat dari turunnya harga saham setelah cum date. Fenomena inilah yang sering disebut sebagai dividen trap.
Dalam kasus PTBA, yang memiliki dividen yield tinggi, dividen trap sangat mungkin terjadi.
Baca juga: Kenapa Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (IDX:BBRI) Turun? Ternyata Ini Sebabnya!
Apakah PTBA Bakal Bagi Dividen Jumbo Lagi Tahun Depan?
Laporan Laba Rugi PTBA Q1 2024 |
Selain dividen trap, investor PTBA juga perlu waspada dengan turunnya kinerja keuangan emiten. Meskipun PTBA memiliki yield yang tinggi, belum tentu dividen yang dibagikan pada tahun depan akan lebih besar dari tahun ini.
Laba bersih PTBA sudah tergerus sekitar -51,4% yoy menjadi Rp 6,1 triliun di tahun 2023. Penurunan kinerja Bukit Asam disebabkan oleh penurunan harga batu bara global.
Rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) batu bara PTBA di 2023 sebesar Rp 1,03 juta per ton yang lebih rendah sekitar 22,7% yoy. Secara rinci, ASP domestik sebesar Rp 790.000 per ton, sementara ASP ekspor sekitar Rp 1,25 juta per ton.
Trend penurunan laba bersih PTBA berlanjut hingga Q1 2024 ini. Laba bersihnya turun -31,9% yoy menjadi Rp 790,94 miliar.
Harga batu bara global, mengacu pada Newcastle Coal, terpantau mengalami kenaikan hingga 15% year-to-date, atau sejak awal Januari 2024, di level 152. Namun, kenaikan ini masih jauh dari harga tertingginya di level 458, saat batu bara booming di tahun 2022 lalu.
Baca juga: Telkom Indonesia (IDX:TLKM) Bagi Dividen Rp 178,5 per Lembar Sahamnya: Ini Tanggal Pembayarannya!
Gabung dalam percakapan