Butuh Healing? Ini Dia 7 Tempat Destinasi Liburan di Aceh Yang Wajib Dikunjungi!
Penulis: Ama Rii | Editor: Shoffan M.
Provinsi Aceh, daerah yang memiliki hak otonomi khusus sekaligus mendapat julukan Serambi Mekah ini terletak di ujung dari Pulau Sumatera. Meskipun pernah dilanda bencana tsunami, ternyata wilayah Aceh memiliki banyak tempat wisata yang indah dan menarik.
Inilah beberapa destinasi wisata yang harus kamu kunjungi ketika singgah di Aceh!
Baca juga: 7 Tempat Wisata Underrated di Malang & Batu yang Belum Dikenal Banyak Orang!
1. Masjid Raya Baiturrahman
Sumber: Google Maps |
Masjid Raya Baiturrahman merupakan destinasi wisata religi favorit, tidak hanya bagi pendatang tetapi juga bagi penduduk setempat. Masjid ini merupakan ikon serambi Mekkah sekaligus simbol perjuangan dan penyebaran Islam di Indonesia hingga semenanjung Asia Tenggara.
Masjid Raya Baiturrahman mencatat banyak sejarah. Dahulu, masjid ini dijadikan sebagai basis pertahanan dan perlawanan rakyat Aceh, sehingga penjajah Belanda pada saat itu memutuskan untuk membakar masjid ini setelah berhasil merebutnya dari rakyat Aceh. Peristiwa ini terjadi pada 10 April 1873.
Alih-alih menyerah, peristiwa ini justru menimbulkan amarah rakyat Aceh semakin berkobar. Kondisi ini tentu merugikan pemerintah Belanda. Oleh karenanya, Belanda membangun kembali masjid ini untuk menarik hati dan simpati rakyat Aceh.
Sumber: Google Reviews |
Selain sebagai ikon sejarah dan budaya, Masjid Raya Baiturrahman juga menjadi saksi bisu terjangan tsunami pada 2004 silam. Masjid ini dapat berdiri tegak walaupun dihantam ombak tsunami setinggi 30 meter.
Menurut cerita warga setempat, saat tsunami terjadi, masyarakat yang berlindung di Masjid Raya berhasil selamat, padahal bangunan di sekitar masjid hancur lebur dan banyak mayat bergeletakan, sungguh suatu keajaiban!
Baca juga: Analisis Estimasi Pergerakan Harga Saham Bank Syariah Indonesia (IDX:BRIS) di Tahun 2024!
2. Pantai Lampuuk
Sumber: Takwir Adam/Google Reviews |
Pantai Lampuuk adalah destinasi wisata yang wajib kamu kunjungi jika pergi ke Aceh. Pantai ini merupakan salah satu pantai yang menjadi primadona bagi rakyat Aceh. Dibalik keindahan yang memanjakan mata, pantai ini memiliki sejarah kelam.
Pantai Lampuuk menjadi salah satu pantai yang mengalami kerusakan besar akibat tsunami yang melanda Aceh pada 2004. Pemukiman warga yang terletak di dekat pesisir hancur lebur, hanya tersisa puing-puing bangunan. Akibat bencana ini, hampir separuh dari penduduk Lampuuk meninggal dunia.
Kini, Pantai Lampuuk telah pulih dari trauma tsunami. Pemerintah dan masyarakat setempat bekerja sama untuk membangun kembali Pantai Lampuuk dan sekitarnya. Keindahan Pantai Lampuuk tidak perlu diragukan lagi, pasir putih dan air jernih serta pohon kelapa yang rindang akan memanjakan mata dan membuat pikiran tenang.
Pantai Lampuuk, Aceh. Foto: TokoKata/Ama Rii. |
Fasilitas yang tersedia bisa dibilang cukup lengkap. Mulai dari penginapan, pedagang makanan dan minuman, dan ada berbagai fasilitas pariwisata yang bisa kamu coba.
Bagi kamu yang ingin bermalam sambil menikmati keindahan Lampuuk, pantai ini menyediakan penginapan dengan tarif harga yang sangat variatif. Disini pengunjung juga bisa bermain banana boat, jetski, snorkeling, atau wahana lainnya hanya dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp 50.000.
Pantai Lampuuk juga terkenal dengan pemandangan matahari terbenam yang memukau. Penggemar sunset boleh banget berkunjung ke pantai ini. Lokasinya sekitar 20 menit dari pusat kota. Akses untuk menuju pantai ini bisa terbilang sangat mudah dan harga tiketnya sangat murah lho! hanya Rp 3000 per orang.
Baca juga: Harga Emas Capai Level Tertingginya Didorong Oleh Tiga Sentimen Ini! Saham ANTM Laris Manis
3. Museum Tsunami
Foto: Fajrin H/Google Reviews |
Tsunami Aceh yang terjadi pada 2004 merupakan bencana besar yang akan selalu diingat oleh rakyat Aceh. Museum Tsunami menyimpan memori dari tragedi bencana alam yang menjadi mimpi buruk bagi rakyat Aceh.
Gempa dahsyat berkekuatan 9.3 skala richter yang mengguncang tanah Aceh menyebabkan tsunami di sepanjang daratan yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Selain kerusakan yang sangat parah, tsunami ini juga memakan banyak korban jiwa. Banyak sekali cerita tragis dan menyedihkan dari para korban tsunami yang selamat. Oleh karena itu, pada tahun 2008 museum ini dibuat untuk mengenang korban sekaligus sebagai tempat edukasi dan pusat evakuasi bencana.
Perancang dari museum ini adalah Ridwan Kamil, yang merupakan mantan dari Gubernur Jawa Barat, desain yang dibuat olehnya memenangkan sayembara tingkat internasional pada tahun 2007.
Museum Tsunami. Foto: TokoKata/Ama Rii |
Ketika memasuki museum, pengunjung akan melewati lorong kecil dengan pencahayaan minimum dan dinding pada lorong dialiri oleh air. Pada saat melewati lorong akan terdengar suara “Laa Ilaaha Illallaah” yang menggema.
Lorong ini menggambarkan bagaimana kondisi korban tsunami, mereka hanya bisa pasrah dan terus berdoa.
Chamber of Blessing, Tsunami Museum of Aceh. Foto: TokoKata/Ama Rii |
Ada juga Ruang Sumur Do’a (Chamber of Blessing) yang terdapat ratusan ribu nama korban dan kota yang terdampak. Saat memasuki Ruang Sumur Do’a, akan terdengar lantunan ayat suci Al-Qur’an, hal ini sebagai bentuk doa kepada para korban.
Ada banyak sekali koleksi yang memberikan gambaran mendalam tentang kehancuran akibat tsunami. Disini juga terdapat bioskop mini yang menyajikan dokumenter dari peristiwa tsunami. Jika mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman, jangan lupa singgah ke museum ini, jaraknya hanya sekitar 5 menit dengan menggunakan kendaraan.
Harga tiket untuk memasuki museum ini sangat terjangkau, hanya dengan Rp 5000 pengunjung bisa menjelajahi museum sepuasnya.
4. Museum Aceh
Museum Aceh berdiri sejak masa Pemerintahan Hindia Belanda. Museum ini termasuk museum yang tertua di Indonesia, usianya sudah 100 tahun.
Museum Aceh dulunya merupakan sebuah paviliun yang berbentuk Rumoh Aceh. Setelah Indonesia merdeka, museum ini menjadi milik pemerintah Aceh.
Pemerintah Aceh merekonstruksi Museum sehingga mulai berdiri gedung pertemuan, gedung pameran, bahkan perpustakaan dan laboratorium.
Museum Aceh menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi. Di Museum ini terdapat makam raja-raja Aceh serta berbagai diorama yang menggambarkan kekayaan budaya, tradisi, flora dan fauna. Koleksi pada museum ini menggambarkan jejak perjalanan sejarah dan peradaban di Aceh dari masa ke masa.
Eksibisi di Museum Aceh. Foto: Fikri A. |
Ketika berkunjung, pastikan kamu memiliki cukup waktu karena ada 4 gedung pameran yang bisa kamu kunjungi. Lokasi Museum Aceh tidak jauh dari Masjid Raya Baiturrahman, hanya berjarak sekitar 5 menit.
Harga tiket untuk masuk museum ini juga sangat terjangkau, hanya Rp 5000 per orang.
5. Bukit Lamreh dan Pantai Lhok Mee
Pemandangan pantai Lhok Mee. Foto: Joel/Google Reviews. |
Salah satu spot yang sangat cocok bagi yang suka berpetualang. Pemandangan Bukit Lamreh bagaikan serpihan surga yang menghadap langsung ke Samudera Hindia.
Pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan laut lepas yang bergradasi dan tebing-tebing yang berbatasan langsung dengan laut dalam.
Cekungan pantai berpasir putih yang membentang dari kawasan Bukit Lamreh hingga ke Pantai Pasir Putih Lhok Mee juga menjadi keindahan alam yang luar biasa indah.
Destinasi wisata yang satu ini belum dikenal luas karena lokasinya yang cukup sulit untuk dijangkau dan akses jalan masih kurang memadai. Namun, perjalanan yang cukup menantang rasanya bisa terbayar ketika melihat pemandangan di Bukit ini.
Pemandangan pantai dari atas bukit Lamreh. Foto: Selvia/Google Reviews |
Untuk infrastruktur, Bukit Lamreh masih sangat minim fasilitas. Jika ingin pergi kesini, ada baiknya membawa bekal sendiri.
Lokasi Bukit Lamreh sekitar satu jam dari pusat Kota Banda Aceh. Untuk memasuki bukit, pengunjung akan dikenai biaya Rp 10.000 per orang.
6. Bukit Siron
Foto: Em Shal/Google Reviews. |
Pemandangan bukit yang berlekuk-lekuk dengan hamparan rumput savana merupakan deskripsi yang paling pas untuk Bukit Siron. Bukit ini memberikan pemandangan yang begitu menyegarkan mata dan hawa sejuknya membuat pikiran menjadi sangat ringan dan tenang.
Bukit ini sangat cocok dan cukup menantang bagi pendaki, tidak heran kawasan ini menjadi salah satu target favorit bagi para pendaki.
Di bawah bukit, terdapat sungai yang masih sangat jernih dan dingin. Pengunjung juga akan dimanjakan oleh burung yang terbang dari satu pohon ke pohon lainnya diiringi dengan kicauan burung yang merdu.
Lokasinya sekitar satu setengah jam dari pusat kota, pastikan bensin full karena perjalanan yang akan ditempuh cukup jauh. Untuk menikmati keindahan savana Bukit Siron, pengunjung hanya perlu membayar Rp 10.000.
7. Pantai Ulee Lheue
Pantai Ulee Lheue, Aceh. Foto: Ama Rii/TokoKata. |
Pantai Ulee Lheue merupakan pantai yang cukup populer karena lokasinya yang strategis dan mudah diakses sehingga sering menjadi pilihan warga ketika berlibur.
Pantai ini juga ramai dengan pedagang makanan serta minuman, sehingga sekaligus menjadi tempat untuk wisata kuliner yang murah meriah.
Pantai Ulee Lheue terkenal dengan pemandangan sunsetnya. Pengunjung bisa bersantai sambil menunggu senja dengan menikmati kuliner di sekitar pantai. Pantai ini menjadi salah satu pantai favorit untuk dijadikan tempat berenang karena ombaknya yang tidak begitu besar.
Pantai ini juga menjadi penghubung ke Pulau Sabang, bagian paling barat dari Indonesia. Untuk bisa pergi ke pantai ini, cukup menempuh perjalanan sekitar 10 menit dari pusat kota.
Itulah beberapa destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi ketika sedang liburan di Aceh! Tidak hanya sebagai tempat healing, destinasi di Aceh juga bisa menjadi tempat untuk menambah wawasan.
*Fee masuk bisa berubah sweaktu-waktu
Baca juga: Masjid Tuha Indrapuri: Destinasi Wisata Religi Aceh Yang Dulunya Sebuah Candi Hindu!
Gabung dalam percakapan