Jasa Armada Indonesia (IPCM) Cetak Laba Bersih Rp158 Miliar! Bakal Tebar Dividen?
Kapal Tug milik IPCM. |
Jasa Armada Indonesia (IDX:IPCM) berhasil meraih laba bersih sebesar Rp158 miliar di tahun 2023, atau naik +4,64% dari tahun lalu (YoY). Walaupun kenaikan labanya terbilang cukup tipis, emiten ini diprediksi masih akan menarik perhatian investor karena dividen yield-nya yang menarik!
Secara keseluruhan, IPCM mencatat total revenue sebesar Rp1,14 triliun, naik +16,16% dari Rp980 miliar di tahun sebelumnya.
Meskipun revenue IPCM naik cukup tinggi, beban pokok pendapatan dan beban umun dan administrasi juga mengalami lonjakan. Hal tersebutlah yang menyebabkan laba bersihnya hanya naik tipis.
Beban dari bahan bakar, pelumas, air dan makanan yang merupakan komponen dari beban pokok, misalnya, mengalami lonjakan sebesar +49.27% (YoY).
Berapa potensi dividen IPCM yang bakal dibagi di tahun 2024 ini?
Dari segi earning per share (EPS), IPCM mampu mencetak laba sebesar Rp29.88 per lembar sahamnya. Jika asumsi payout ratio=nya kurang lebih sama dengan tahun lalu, yaitu sekitar 75%, maka total dividen yang bisa dibagikan oleh IPCM adalah sebesar Rp22.41 rupiah per lembar.
Namun, pada awal bulan Januari lalu, IPCM telah membagikan dividen interim sebesar Rp3.8 per lembar sahamnya.
Maka sisa dividen tahunan yang masih bisa dibagikan oleh IPCM di tahun 2024 ini menjadi sekitar Rp18.61 per lembar.
Mengacu pada harga penutupan Kamis (30/3/2024) sebesar Rp274, maka estimasi dividen yield IPCM kurang lebih menjadi 6.79%, atau 8.18% jika digabung dengan dividen interim yang sudah dibagikan sebelumnya.
Berdasarkan pada laporan posisi keuangan tahun 2023, Jasa Armada Indonesia tercatat memiliki cash dan setara cash Rp409 miliar. Kemampuan emiten ini untuk membagikan dividen tergolong cukup meyakinkan.
IPCM merupakan salah satu emiten yang konsisten membagikan dividen tahunan dan interim tiap tahunnya. Tertarik untuk membeli sahamnya?
Tentang Penulis
Disclaimer
Penyebutan nama saham tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus, buruk, atau pun rekomendasi jual, beli, atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja masa lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang.
Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data.
Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi. Penulis tidak menanggung kerugian dan tidak bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi akibat dari membaca artikel ini.
Gabung dalam percakapan